Ekspor Mobil Listrik BYD Ditargetkan Tembus 1 Juta Unit di 2025

Ekspor mobil listrik BYD ditargetkan menembus 1 juta unit hingga akhir tahun 2025. Ambisi besar ini disampaikan oleh Li Yunfei, General Manager Brand & PR BYD, yang menegaskan bahwa pasar global kini menjadi salah satu fokus utama strategi pertumbuhan BYD. Dengan tren elektrifikasi yang semakin kuat di seluruh dunia, BYD berupaya memantapkan posisinya sebagai pemimpin industri kendaraan energi baru (NEV).
Baca Juga : BYD M6 Sudah Terjual Lebih Dari 13 Ribu Unit di Indonesia
Lonjakan Penjualan Luar Negeri
Pada tahun 2024, BYD mencatat ekspor sebanyak 417.204 unit kendaraan, sebuah capaian yang signifikan. Bahkan, pada semester pertama 2025, angka itu telah meningkat drastis menjadi lebih dari 472.000 unit. Jika target 1 juta unit benar-benar terealisasi, maka BYD akan mencatatkan sejarah baru sebagai salah satu produsen mobil listrik dengan ekspor terbesar asal Tiongkok.
Strategi ini tidak hanya menempatkan BYD sejajar dengan pemain besar lain seperti SAIC dan Chery, tetapi juga memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang di pasar global yang semakin kompetitif.
Perluasan Pasar Global
Hingga pertengahan 2025, BYD sudah hadir di lebih dari 100 pasar internasional, mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika Latin. Beberapa langkah strategis yang dilakukan BYD untuk mendukung target ekspor antara lain:
- Pabrik di luar negeri: Uzbekistan dan Thailand sudah beroperasi, sementara fasilitas baru tengah dibangun di Turki, Hungaria, dan Brasil.
- Mengurangi hambatan tarif: Dengan memproduksi langsung di luar Tiongkok, BYD dapat menekan beban pajak impor dan menjaga harga jual tetap kompetitif.
- Pengiriman Dolphin dari Thailand ke Eropa: Lebih dari 900 unit BYD Dolphin sudah diekspor ke Jerman, Belgia, dan Inggris dari pabrik Thailand untuk menghindari tarif tambahan 20,7%.
Keuntungan Ekspor yang Menggiurkan
Ekspor mobil listrik juga memberi kontribusi besar pada pendapatan BYD. Menurut laporan Rhodium Group, setiap unit mobil BYD yang terjual di Eropa menghasilkan laba hingga USD 5.000 (sekitar Rp82 juta), jauh lebih tinggi dibandingkan laba per unit yang dijual di pasar domestik Tiongkok, yakni sekitar USD 1.260 (Rp20 juta).
Dengan margin keuntungan yang lebih besar, BYD semakin gencar memperluas penjualan ke luar negeri untuk menjaga pertumbuhan bisnis di tengah melambatnya permintaan dalam negeri.
Data Penjualan Global
Mengacu data China EV DataTracker, dalam tujuh bulan pertama 2025, BYD mencatat penjualan global sebesar 2.458.914 unit kendaraan penumpang, naik 26,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, pada Juli 2025, laju pertumbuhan mulai melambat dengan hanya mencatat kenaikan 0,1% year-on-year.
Meski begitu, ekspor tetap menjadi motor penggerak utama yang diyakini bisa mengimbangi perlambatan pasar domestik.
Fakta Menarik: Kenapa Pasar Global Sangat Penting?
- Permintaan kendaraan listrik di Eropa meningkat pesat karena kebijakan pengurangan emisi.
- Pasar Asia Tenggara (Thailand, Indonesia, Vietnam) semakin ramah EV dengan insentif pajak dan infrastruktur charging yang berkembang.
- Amerika Selatan juga menjadi target baru, di mana permintaan mobil listrik terjangkau cukup tinggi.
Dengan potensi besar tersebut, BYD tidak hanya menjual produk, tetapi juga menanamkan investasi jangka panjang berupa pabrik dan jaringan distribusi global.
Baca Juga : BYD Kalahkan Penjualan Tesla di Eropa
Kesimpulan
Ekspor mobil listrik BYD ditargetkan tembus 1 juta unit tahun 2025 menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi BYD di pasar internasional. Dukungan berupa pabrik luar negeri, strategi menghindari hambatan tarif, serta keuntungan lebih besar dari penjualan ekspor membuat target ini semakin realistis.
Bagi konsumen Indonesia yang ingin lebih dekat dengan inovasi BYD, mulai dari MPV, SUV, hingga compact EV, bisa segera melakukan konsultasi atau test drive.
Hubungi Sales BYD Bandung sekarang juga untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai promo, harga, dan pilihan mobil listrik BYD yang sesuai kebutuhan Anda!